![]() |
Kebosanan tidak selalu buruk untuk anak, malah bisa membawa beberapa manfaat untuk perkembangan anak. (gambar : freepik) |
1. Memicu kreativitas
Ketika anak tidak memiliki aktivitas atau hiburan yang mengisi waktu mereka, mereka cenderung mencari cara untuk mengisi kekosongan tersebut. Inilah saat di mana kreativitas muncul. Dalam keadaan bosan, otak anak didorong untuk mencari solusi alternatif dan menemukan hiburan yang dapat mereka ciptakan sendiri. Sebuah studi oleh Mann et al. (2016) dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry menunjukkan bahwa kebosanan dapat meningkatkan pemikiran divergen, yaitu kemampuan untuk berpikir "di luar kotak" dan menghasilkan banyak ide yang berbeda.
2. Mengembangkan Kemandirian
Kebosanan juga dapat membantu anak mengembangkan kemandirian. Ketika anak merasa bosan, mereka tidak lagi bergantung pada orang lain untuk menghibur atau memberikan arahan. Mereka akan belajar mengandalkan diri sendiri untuk menemukan kesenangan dan hiburan. Penelitian oleh Vazsonyi & Pickering (2003) dalam International Journal of Behavioral Development menunjukkan bahwa anak-anak yang sering mengalami kebosanan cenderung memiliki tingkat inisiatif yang lebih tinggi dan lebih percaya diri dalam mengatasi tantangan.
3. Meningkatkan kesejahteraan Emosional dan Belajar mengelola Stres
Kebosanan juga memiliki peran dalam kesejahteraan emosional anak. Saat anak merasa bosan, mereka dapat mengalami ketegangan dan kecemasan karena tidak memiliki hiburan segera. Namun, jika mereka diberi kesempatan untuk menghadapi dan mengatasi kebosanan, mereka belajar untuk mengelola emosi dan stres. Dalam sebuah penelitian oleh Ellis et al. (2019) dalam Journal of Positive Psychology, diungkapkan bahwa anak-anak yang dapat mengatasi kebosanan dengan baik cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan kesejahteraan emosional yang lebih tinggi.
4. Meningkatkan Fokus dan Perhatian
Kebosanan dapat
berdampak positif pada kemampuan anak untuk berkonsentrasi dan fokus. Ketika
anak tidak terlalu dipenuhi dengan aktivitas yang meriah, mereka dapat lebih
mudah fokus pada satu kegiatan atau tugas yang ada di depan mereka. Penelitian
oleh Beaty et al. (2018) dalam Journal of Experimental Psychology: General
menemukan bahwa kebosanan dapat meningkatkan kemampuan anak dalam tugas-tugas
yang memerlukan ketekunan dan perhatian.
Kesimpulan
Meskipun seringkali dianggap negatif, kebosanan memiliki peran penting dalam pengembangan anak. Memberi kesempatan anak untuk merasakan kebosanan dapat mendorong kreativitas, kemampuan mandiri, kesejahteraan emosional, dan meningkatkan fokus mereka. Sebagai orang tua, penting untuk memberi anak waktu dan ruang untuk mengatasi kebosanan tanpa terburu-buru memberikan hiburan instan apalagi gadget. Dengan begitu, kita dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang lebih kreatif, mandiri, dan bahagia.
Referensi
- Mann, L., Cadman, R., & Lloyd, B. (2016). Does being bored make us more creative? Creativity Research Journal, 28(2), 99-103.
- Vazsonyi, A. T., & Pickering, L. E. (2003). The importance of leisure in the prediction of positive youth functioning: A developmental perspective. International Journal of Behavioral Development, 27(3), 249-258.
- Ellis, W., Dockett, S., & Farmer, S. (2019). Positive emotions in early childhood: frequency and predictors in the context of child care. The Journal of Positive Psychology, 14(1), 86-95.
- Beaty, R. E., Silvia, P. J., Nusbaum, E. C., Jauk, E., & Benedek, M. (2018). The roles of associative and executive processes in creative cognition. Journal of Experimental Psychology: General, 147(4), 545-561.